Kisah Hikmah : Hidup Bagaikan Gema
KETIKA itu seorang anak kecil yang berusia 6 tahun mencari ibunya di sebuah ruangan tertutup. Dengan kencang, ia memanggil ibunya, “Ibuuu” teriak si anak tersebut. Namun, betapa kagetnya si anak , ketika ia mendengar suara yang sama menirukan teriakannya, “Ibuuu”.
Karena merasa takut dengan suara tadi, si anak kembali berteriak, ”Ibu takuuut”. Lagi-lagi yang terdengar pantulan suaranya, ”Ibu takuuut”.
Kemudian datanglah ibunya sehabis dari toilet yang sebenarnya mendengar teriakan anaknya tadi, kemudian sang ibu menggendongnya sambil berteriak, ”Kamu anak pemberani”. Suara dari kejauhan menjawab, ”Kamu anak pemberani’.
Si anak lalu bertanya dengan penuh keheranan, “Siapa itu bu, kenapa dia mengikuti suara kita”.
Sang ibu lalu menjawab dengan bijak, “Suara tadi adalah gema, tetapi sesungguhnya seperti itulah kehidupan”.
Kisah tadi meneguk hikmah dalam sebuah kehidupan melalui “Gema”. Pada hakikatnya kehidupan memberikan umpan balik atas semua ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah pantulan atau bayangan atas tindakan kita.
Bila kita ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, kita harus menciptakan cinta di hati kita.
Bila kita ingin dihargai orang lain, maka kita harus menghargai orang lain
Jadi,
Jangan menunggu di beri, lalu kita memberi. Tapi, memberilah... maka kita akan di beri
Jangan menunggu bahagia, lalu kita tersenyum. Tapi, tersenyumlah... maka kita akan bahagia
Jangan menunggu kaya, lalu bersedekah. Tapi, bersedekahlah maka kita akan semakin kaya
Jangan menunggu termotivasi, lalu bergerak. Tapi, bergeraklah maka kita akan termotivasi
Dan,
Jangan menunggu di pedulikan orang, baru kita peduli. Tapi, pedulilah dengan orang lain maka kita akan di pedulikan oleh orang lain.
Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kita berikan kepadanya.
Karena hidup bukan sebuah kebetulan, tapi sebuah bayangan kita dan kita akan menuai dari apa yang sudah kita tanam.
“Semoga Bermanfaat” Keep Hamasah... [ema avicena]