Wakil Ketua DPD: KPK Diskriminatif Terhadap PKS
Jakarta – Kegaduhan politik dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Partai Keadilan Sejahtera membuat prihatin beberapa kalangan. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD), La Ode Ida, pun ikut angkat bicara. La Ode Ida menilai KPK bersikap diskriminatif terhadap Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dalam kasus dugaan impor sapi.
Menurut La Ode, KPK begitu ‘kejam’ dan tak memberikan kompromi lagi kepada PKS. Misalnya KPK langsung menahan LHI dalam operasi yang diduga tangkap tangan.
"Terhadap politisi PKS, terkesan KPK dan media sengaja mempermalukan para pelakunya. Sebut saja, mulai dari tertangkapnya Presiden PKS M Luthfi Ishaaq dan pengusaha yang dekat dengan PKS, Ahmad Fatanah, hingga kelanjutannya," kata La Ode Ida di Jakarta, Jumat (10/5) sore seperti dikutip Kompas.com.
Wakil Ketua DPD periode 2009-2014 ini menilai KPK dalam memperlakukan PKS begitu berbeda dengan politisi partai lain. Sebut saja Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng dalam kasus Hambalang yang jelas merugikan negara sampai sekarang masih bebas berkeliaran.
"Bukan itu saja. Harta dan kelakuan politisi PKS yang korup itu pun dikejar dan dipublikasikan hingga pada keluarganya yang tak tahu-menahu masalah. Padahal, politisi lainnya yang diduga korupsi juga malah cenderung disanjung atau ditokohkan begitu rupa," ujarnya.
Seperti diketahui, KPK langsung menahan LHI atas pengakuan Ahmad Fathanah (AF) yang konon diduga tertangkap tangan. Padahal, apanya yang ditangkap tangan wong LHI dan AF ada di tempat yang berbeda. Tak berhenti sampai disitu, KPK juga mengobok-obok seluruh pengurus PKS sampai AD/ART-nya. Mudah-mudahan KPK bisa obyektif dalam menegakan hukum, tidak tebang pilih, dan menerapkan asas keadilan yang proporsional dan profesional. [mmi]