30March2013

Masuk TV

Tweet
Buffer

Masuk TV

Terkenal dan masuk acara TV, semua juga mau. Apalagi kalau itu mempresentasikan prestasi, prestise atau apalah, yang hebat-hebat dari kita. Bukan cuma kita, bahkan tetangga pun ikut senang, bahagia, dan bangga. Sementara berita yang sedih dan susah, maka sebaliknyalah yang terjadi. Sudah sunnatullah, sudah hukum alam.

Sebelum saya pindah ke alamat yang sekarang, saya mengontrak rumah di Griya Serdang Indah. Sebuah perumahan di perbatasan Serang-Cilegon provinsi Banten yang luar biasanya, sudah tiga kali masuk TV.  Masyarakat tidak akan pernah lupa, karena kami  ikut kecipratan getah, juga nangkanya.

Masuk TV yang pertama, saat pengejaran orang yang dianggap teroris oleh negara, bahkan dunia internasional: Imam Samudra. Pelariannya yang heroik dan berujung di Pelabuhan Merak, serta prosesi penjemputan sang istri di rumah kediamannya, benar-benar spektakuler. Rumah itu dijaga ekstra ketat oleh aparat sejak lama, dari polisi, tim buser dan tim gegana. Para tetangga diwawancara (kalau tidak mau dibilang diinterogasi) dan masuk TV. Tegang, resah, cemas dan mencekam, ikut mewarnai hari, melihat orang-orang bermuka asing yang berseragam maupun intel lalu lalang di tengah kedamaian hidup kami.

Kemudian, masuk TV yang kedua, tatkala ada pedagang empek-empek dorong, yang ketiban hadiah haji gratis dari sebuah stasiun TV swasta, atas sponsor bank. Cara menguji kejujuran beliau dengan menggunakan hidden camera, dan berakhir happy ending ini, sungguh mengharu biru. Dan lagi-lagi, para tetangga diwawancara untuk testimoni rajinnya beliau shalat berjamaah, dan mengajarkan ayat-ayatNya kepada anak-anak di lingkungan masjid kami. Personal SNADA, sekaligus presenter kondang datang bersama kru TV di puncak acara. Berduyun-duyun orang datang menonton di siang bolong, bersama para pejabat lokal yang juga diundang untuk menjadi saksi program ini. Di sini senang, di sana senang-lah pokoknya... .

Terakhir, ketika seorang warga kami, yang menjadi reporter sebuah stasiun TV  dinyatakan sebagai salah satu korban pesawat Sukhoi. Duka mendalam, pedih tiada terkira, berbingkai pemberitaan yang gencar di TV. Berbagai acara digelar di sana,  bahkan ustadz kocak bertrade mark 'jamaah' favorit pemirsa juga dihadirkan oleh stasiun tersebut di rumah duka. Hari-hari tak pernah sepi. Terlebih saat jenazah dihantarkan oleh rombongan. Rumahnya penuh dengan orang lokal, tamu dari berbagai kota, dan kru TV. Jangan tanya berapa banyak karangan bunga yang memenuhi rumah dan tempat peristirahatannya, dari perusahaan maupun pejabat. Berbagai komentar pun muncul di jejaring sosial: karena grogi saat diwawancara, mengungkapkan duka dan harunya saat takziyah, atau bahkan yang kegirangan karena sempat berjumpa dengan selebriti idolanya.

Dari ketiga kejadian itu, ada beberapa hal yang sama: live atau reallity show; butuh waktu yang lama dari awal hingga ending, berhitung hari, minggu bahkan bulan; serta, adanya konvoi kendaraan yang bikin macet lalu lintas; dan sirine yang meraung-raung memekakkan telinga. Semua kendaraan berhenti, bahkan pejalan kaki pun diam di tempat. Memberi penghormatan dengan segenap rasa yang relevan, kepada mereka: sang pengantin.

Hingga kini, bergetar hati kami setiap teringat tiga peristiwa tadi. Alur cerita dan adegan-adegannya masih kuat terekam di kepala. Perasaan yang campur aduk kala itu, masih tak mampu kami lupakan. Namun seharusnya, tak cukup sampai di situ getaran jiwa ini.

Suatu saat nanti, kita akan tampil sebagai mega bintang di TV Sang Maha. Yaitu, tatkala segala tindak-tanduk kita terpampang dengan nyata, apa adanya, tanpa editing. Semua jiwa galau yang sedang mengikuti prosesi penghisaban, Dia persilakan untuk menonton, gratis!! Penonton dan sang aktor/aktris boleh tertawa, atau menangis. Baik buruknya kita, suka duka, bangga malu, sejak lahir hingga mati, semua ada di situ.... Detail!! Dan.. sudah siapkah kita?

                                                                 ***
By:
~ Ummu Faaris ~

(Simpatisan PKS, tinggal di Kramatwatu)

blog comments powered by DISQUS back to top