PKS Harus Menjadi Mesin Pencetak Tokoh
Serang – Setelah launching di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Serang awal bulan Mei lalu, Liqo Tansiqi Tarbawi 3 Besar (LT3Besar) kini hadir di tiap Daerah Pemilihan (Dapil). Ahad (26/5/2013), PKS Dapil 5 Kabupaten Serang mengadakan acara LT3Besar, yang bertempat di Rumah Aspirasi Kramatwatu, Serang.
Acara yang dihadiri oleh puluhan kader dan simpatisan se-Dapil 5 ini, diawali dengan yel-yel kemenangan untuk menguatkan agar seluruh jiwa dan raga yang hadir benar-benar fokus mengingat pentingnya acara LT3Besar untuk memenangkan pemilu 2014 mendatang, “ Satu Perjuangan, Satu Komando, Tembus 3 Besar, Allahu akbar!”.
Dalam sambutannya, Parjiman selaku Koordinator PKS Dapil 5 menjelaskan bahwa tujuan diadakannya LT3Besar Dapil 5 adalah untuk meningkatkan koordinasi antara pengurus DPC dan ranting, serta upaya memahami bahwa setiap kader mempunyai amanah atau kewajiban untuk memenangkan PKS di daerahnya masing-masing.
“Setiap kader harus menguasai lapangan di tempat atau daerah yang menjadi amanahnya”, Kata Parjiman.
Parjiman juga menegaskan bahwa LT3Besar akan diadakan sebulan sekali dan akan di evaluasi oleh kaderisasi DPD PKS Kabupaten Serang.
Hadir dalam acara ini Ketua Kaderisasi PKS Kabupaten Serang sekaligus pemateri, Abdul Muhyi. Muhyi berharap PKS adalah mesin pencetak tokoh, semua kader harus menjadi tokoh di tempatnya masing
“Partai (PKS) akan besar karena punya tokoh. Semua kader harus jadi tokoh, minimal tokoh di lingkungannya masing-masing”, ujar Muhyi yang juga Anggota DPRD Kabupaten Serang.
Selain itu, Muhyi juga menambahkan peran wanita (ibu) mempunyai tugas mulia dalam menyiapkan kader dakwah untuk generasi yang akan datang, kader yang tangguh, dan kader yang menjadi panutan (tokoh) umat.
Setelah pemaparan materi, para kader PKS Dapil 5 langsung terjun mengunjungi para tokoh yang ada di Kecamatan Kramatwatu dan sekitarnya. Sekedar diketahui, Dapil 5 Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Kramatwatu, Waringinkurung, Puloampel, Bojonegara, dan Gunungsari. [ema/ndr]