Anis Matta 'Blusukan' Temui Kiai Kampung
Semarang - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta terus melakukan berbagai manuver untuk meraih simpati dan dukungan di wilayah Jawa Tengah. Setelah melakukan ziarah dan tahlilan di Makam Sunan Kalijaga, Demak, bekas Wakil Ketua DPR itu menemui puluhan kiai kampung di Pondok Pesantren Poncol Desa Popongan, Bringin, Kabupaten Semarang, Kamis malam, 4 April 2013.
Anis menyatakan dirinya bertekad untuk mengubah mitos Jawa Tengah sebagai basis merah dalam pemilu mendatang. "Kita akan melakukan silaturrahmi dan ta'aruf ke seluruh daerah. Tapi kalau dapat suara, itu adalah bonus," kata Anis di hadapan para kiai kampung.
Anis datang bersama jajaran pengurus PKS, seperti Sekjen PKS Taufik Ridho, Ketua Bidang Pembinaan Ummat Raihan Iskandar, Ketua Wilda Jateng, Jatim, DIY Cahyadi Takariawan, anggota DPR Fahri Hamzah, Andi Rahmat, dan Zuber Safawi.
PKS juga menyebut pertemuan itu dengan sebutan kiai kampung. Padahal, selama ini istilah kiai kampung digunakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa yang memang memiliki kedekatan dengan para kiai Nahdlatul Ulama.
Anis mengklaim sejarah hidupnya juga tak bisa lepas dari pondok pesantren. "Saya jebolan pesantren selama 6 tahun," kata dia. Beberapa kiai yang hadir dalam acara itu adalah KH Fatkhurrohman, KH Tohir, KH.Syaifudin, KH.Muslim Saleh, KH.Hasyim Asari, KH.Muh Mughni, KH.Damroji, KH.Abdul Hamid, dan KH.Rifai.
KH. Thohir berpesan agar PKS dapat memberi warna politik nasional yang Islami. "Kami ingin politik nasional menjadi politik yang Islami dengan adanya PKS," katanya. Pimpinan Pondok Pesantren Poncol Desa Popongan, Bringin, Kabupaten Semarang KH Nurkolis menyatakan pertemuan itu tidak mesti untuk mendukung PKS. Sebab, para kiai yang merupakan alumni pondoknya juga banyak di partai lain. "Gambar berbeda-beda tidak apa-apa, yang penting sama-sama Islam," kata dia. [Tempo]