Wawancara dengan Hidayat Nur Wahid Soal Kepindahan Misbakhun dan YS
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak merasa dirugikan dua mantan kadernya pindah ke partai nasionalis.
”Perolehan suara PKS tidak akan kurang dalam Pemilu 2014. Tetap akan utuh seperti biasa,’’ kata Ketua Fraksi PKS DPR, Hidayat Nur Wahid, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Pendiri Partai Keadilan (PK) yang kemudian menjadi PKS Yusuf Supendi pindah ke Partai Hanura. Kemudian kader muda PKS Misbakhun pindah ke Partai Golkar.
Hidayat Nur Wahid selanjutnya mengatakan, kepindahan dua kader PKS kawakan itu malah menguntungkan. ”Kami merasa bersyukur dan berbangga hati karena mereka diterima di partai lain,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Loh, kenapa bersyukur?
Pertama, kami bangga karena kader PKS diterima dan berkiprah di Partai Hanura dan Golkar. Itu menurut kami adalah hal yang pantas kami syukuri.
Kedua, perjuangan kami selama ini tentunya bisa ditularkan atau diteruskan oleh kader-kader kami yang diterima di partai-partai tersebut.
Ketiga, artinya kader binaan dan kader kami yang berkualitas diminati oleh partai lainnya. Makanya kami termotivasi mencetak kader-kader yang berkualitas lebih banyak lagi ke depan.
Bukankah posisi PKS sedang sulit, apa etis mereka pindah?
Ketika kami melepaskan mereka dalam kondisi partai seperti ini, tentunya menunjukkan bahwa partai kami solid. Kami sangat utuh tidak ada gangguan apa pun atas kepindahan mereka. Kami penuh percaya diri bisa terus melanjutkan dan berjuang.
Yusuf Supendi mengaku pindah karena Hanura partai terbersih dan PKS terlilit masalah, ini bagaimana?
Kalau itu tentunya alasan yang dicari-cari. Pak Yusuf Supendi itu sudah tidak aktif di partai secara resmi. Saya sebagai ketua pendiri PK bersama dengan lebih dari 50 pendiri PK lainnya tetap berkomitmen berada di PKS.
Kami juga akan terus berjuang melalui partai yang telah kami dirikan ini. Kalau Pak Yusuf Supendi sebagai salah satu pendiri dari PK pindah ke partai lain dan diterima, maka kami juga ikut mendoakan agar sukses di pilihan politik yang baru itu.
Mudah-mudahan ini membuktikan bahwa ke depan harusnya tidak ada dikotomi mana partai Islam dan mana yang bukan partai Islam. Seolah-olah hal itu sesuatu yang tak mungkin bisa dipertemukan.
Ternyata kader kami bisa diterima oleh partai yang tidak berasaskan Islam. Kemudian dalam Pilkada dan Pilpres kami diajak berkoalisi dengan partai yang tidak berasaskan Islam.
Bagaimana soal partai terbersih?
Partai bersih atau tidak bersih, apa ukurannya kasus dugaan korupsi impor daging sapi. Memang sekarang ini PKS sedang dibidik.
Maksudnya?
Ya, menjadi sorotan masyarakat. Sekali pun kita tegaskan juga bahwa Luthfi Hasan Ishaaq belum bersalah. KPK masih menduga dan menyangka. Makanya statusnya masih tersangka.
Anda tidak kecewa dengan pandangan itu?
Tidak. Kita malah berharap Hanura tetap bersih dan tidak ada masalah apa pun. Kita berharap semua peristiwa yang ada menjadi cambuk agar bisa menciptakan suasana perpolitikan yang lebih baik lagi.
Artinya Anda mengakui Hanura partai terbersih?
Kami akui bahwa Hanura adalah partai yang sedang naik daun. Apalagi ada gerbong Hary Tanoesoedibjo masuk ke sana. Kemudian kalau Pak Yusuf Supendi masuk ke sana, tentu itu sesuatu yang kami mengerti.
Misbakhun pindah karena Golkar konsisten usut kasus Century, apa PKS tidak konsisten lagi?
Ha-ha-ha, Misbakhun kan sudah tahu ketua tim Century adalah Fahri Hamzah dan beliau juga mentornya Misbakhun. Tentunya Fahri Hamzah adalah orang yang konsisten. Bahkan perintah dari ketua Umum Anis Matta kepada Fahri adalah menuntaskan kasus Bank Century kok.
Apa Misbakhun sudah pamit dengan Anda dan senior lainnya?
Ya. Misbakhun sudah pamitan secara baik-baik di PKS dan meminta izin kepada pimpinan partai.
Apa diizinkan?
Tentu dengan perlakuan yang baik itu, pimpinan partai mengizinkan.
[Harian Rakyat Merdeka]